Rabu, 20 Juli 2011

Alasan Si Kecil Tak Mendengarkan Anda

Merasa frustrasi karena perkataan Anda sering kali diacuhkan oleh si kecil? Berikut ini beberapa alasan anak tak mau mendengarkan perkataan orangtuanya.

Helium memberikan beberapa alasan mengapa anak suka mengabaikan perkataan orangtuanya. Ini dia!

1. Menguji batasan kesabaran
Anak-anak ingin menilai sejauh mana orangtuanya bisa bersabar menghadapinya. Tujuannya untuk mengetahui sejauh mana batasannya dalam bertindak. Anak-anak sering kali membuat batasan sendiri tanpa harus mendapat instruksi dari Anda. Terkadang, caranya adalah dengan “membantah” orangtua.

2. Menilai siapa yang mengontrol
Tak jarang banyak anak-anak yang mencoba menjadi “si pengontrol” termasuk terhadap orangtua. Sekali saja mereka berhasil mengontrol Anda, maka mereka akan menggunakan cara yang sama untuk melakukannya lagi. Untuk itu Anda harus bersikap tegas. Jangan sampai anak Anda tumbuh di luar batasan nilai-nilai yang berlaku.

3. Fase pertumbuhan
Anak-anak, terutama ketika masa remaja, mengalami fase yang membuat mereka suka memberontak. Mereka seolah hidup di dunia sendiri dan seolah tak ada orang yang mengerti. Jangan biarkan fase ini membuat anak Anda makin tidak terkontrol. Anda harus banyak bicara dan mendekatkan diri padanya, dan menunjukkan bahwa Anda benar-benar peduli dan sayang.

4. Kecerdasan
Terkadang bukan maksud anak membantah atau tidak menuruti kata Anda. Namun seringkali kecerdasan mereka menuntut Anda untuk memberi alasan yang logis dan bisa diterima. Untuk itu selalu berlaku jujur pada anak Anda. Jangan memberinya alasan-alasan yang kurang logis, karena hanya akan mendatangkan beragam pertanyaan lain yang membuat Anda kewalahan menjawabnya.

Misalnya, saat anak tak mau tidur, bujuklah dia. Katakan padanya jika tidurnya kurang, maka ia tak punya energi cukup untuk bermain esok hari. Memberi alasan yang menakut-nakuti anak, seperti diculik monster atau makhluk fiktif lainnya hanya akan membuatnya bingung dan bertanya-tanya.

Nyam Nyam :)

Want eat Jco Donuts dan Yogurt sambil nonton film drama di rumah dengan layar gede....
Arggggghhh............... Nikmatnyaaaa......




Ngiler dehhhhhh................. *.* 

Rabu, 06 Juli 2011

Love is silent


Aku mempunyai seorang pacar yang tumbuh besar bersamaku.
Namanya Ken.

Aku selalu menganggapnya sebagai seorang teman, sampai tahun lalu ketika kami bersama-sama camping dalam suatu kegiatan pramuka. Aku menyadari bahwa aku telah jatuh cinta dengannya. Sebelum camp itu berakhir, aku mengambil langkah dan mengakui perasaanku kepadanya. Dan tidak lama kemudian, kami menjadi sepasang kekasih.

Tetapi kita mengasihi satu sama lain dengan cara yang berbeda.

Aku selalu memikirkan dirinya. Hanya dia yang ada dalam pikiranku. Tetapi dalam pikirannya, terdapat begitu banyak perempuan.
Bagiku, dia adalah satu-satunya. Namun bagi dia, mungkin aku hanyalah seorang wanita biasa...

"Ken, kamu mau pergi nonton bioskop?" Aku bertanya.
"Aku ngga bisa."
"Kenapa? Kamu harus belajar ya di rumah?" Aku merasakan sedikit kekecewaan.
"Bukan... Aku mau pergi ketemuan sama teman..."

Dia selalu seperti itu. Baginya, aku hanyalah seorang 'pacar'. Kata 'cinta' hanya keluar dari mulutku. Sejak aku mengenalnya, aku tidak pernah mendengar dia berkata "Aku mencintaimu". Tidak pernah ada perayaan anniversary dalam hubungan kita. Bahkan mungkin dia sudah lupa dengan hari jadi kita.
Sejak hari pertama, dia tidak pernah mengucapkan "Aku cinta padamu". Ini terus berlanjut sampai 100 hari ... ... 200 hari....
Dan setiap kali dia mengantar aku pulang, sebelum kita berpisah, dia hanya memberikan aku sebuah boneka. Setiap hari... tidak pernah sekalipun lupa. Aku tidak tahu mengapa dia melakukan itu...

Kemudian pada satu hari, sebelum kita berpisah...

Aku: "Umm, Ken, aku ..."
Ken: "Apa? Jangan berhenti.. Katakan saja."
Aku: "AKu mencintaimu."
Ken: "... ... ... kamu... ... sudah, bawa saja boneka ini dan pulanglah."

Itulah bagaimana caranya menghiraukan kata-kata "Aku mencintaimu" dari mulutku dan memberikan sebuah boneka. Lalu dia menghilang, sepertinya berusaha lari dariku. Boneka yang aku terima darinya tiap hari, mengisi penuh kamarku.
Ada banyak....

Kemudian datang satu hari, hari ulang tahunku yang ke 17.
Ketika aku bangun di pagi hari, aku memikirkan sebuah pesta dengannya dan menunggu telpon darinya di dalam kamar.
Tetapi.... jam makan siang telah lewat, makan malam telah berlalu dan langit telah menjadi gelap ... Dia masih belum menelepon..
Lalu sekitar jam 2 pagi, dia tiba-tiba menelepon dan membangunkanku dari tidur. Dia mengatakan kepadaku untuk segera keluar dari rumah. Aku tetap merasakan kebahagiaan mendengarkan panggilannya dan segera lari ke luar rumah dengan gembira.

Aku: "Ken..."
Ken: "Ini ... ... ambillah."

Sekali lagi, dia memberikanku sebuah boneka kecil.

Aku: "Apa ini?"
Ken: "Aku belum kasih boneka ini kemarin. Jadi aku kasih sekarang. Aku pulang dulu ya... Bye..."
Aku: "Tunggu, tunggu! Kamu tahu hari ini hari apa?"
Ken: "Hari Ini? Huh?"

Aku merasa begitu sedih, aku pikir dia akan ingat hari ulang tahunku. Tapi ternyata tidak.
Ia berpaling dan berjalan seakan-akan tidak ada apa-apa. Lalu aku berteriak: "Tunggu ..."
Ken: "... ....Ada yang perlu kamu omongin?"
Aku: "Katakan! Katakan kalau kamu mencintaiku..."
Ken: "Apa?!"
Aku: "Katakanlah... ... ..."

Aku merasa begitu sedih, tertekan, dan kecewa. Dia hanya berucap kata-kata dingin lalu pergi.
"Aku ga mau bilang semudah itu kalau aku mencintai seseorang. Tapi kalau kamu benar-benar putus asa untuk mendengarkannya, ..carilah orang lain."
Itulah kata-kata dingin yang diucapkannya sebelum dia lari menjauh. Kakiku terasa kaku, seketika aku jatuh ke tanah.
Dia tidak mau mengatakannya semudah itu... bagaimana dia bisa seperti itu..... mungkin, mungkin dia bukan orang yang tepat buatku...

Sebulan telah berlalu, aku sendiri masih bersama dengannya dan pergi ke sekolah bersama-sama. Tapi apa yang membuat rasa sakitku muncul adalah... aku melihat dia berjalan dengan ... perempuan lain ... Dia sambil tersenyum di wajahnya, senyum yang tidak pernah ia tunjukkan padaku ...

Aku langsung berlari ke rumah dan melihat boneka-boneka di kamarku.. dan air mata menetes.. Mengapa dia memberikan ini semua kepadaku. Mungkin boneka boneka ini berasal dari beberapa teman perempuannya.
Dalam kemarahan yang mendalam, aku melemparkan boneka-boneka itu ke sekitarku.
Kemudian tiba-tiba telepon berdering. Ternyata itu telepon darinya. Dia mengatakan kepadaku untuk datang ke bus stop di luar rumah. Aku mencoba untuk menenangkan diri dan berjalan ke bus stop. Aku tetap mengingatkan diri bahwa aku akan melupakannya... bahwa ini semua akan segera berakhir..
Kemudian ia datang ke hadapanku, memegang sebuah boneka besar.

Ken: " aku pikir kamu tidak akan datang."
Aku tidak bisa membencinya. Aku mencoba berpura-pura bertingkah seperti biasa dan menganggap tidak ada yang terjadi.
Tapi ternyata, dia memegang sebuah boneka. Sama seperti biasanya.
Aku: "Aku tidak butuh itu lagi."
Ken: "Apa? ... ...Kenapa?"
Lalu aku mengambil boneka dari tangannya dan melemparkan boneka itu ke jalan.
Aku: "Aku tidak butuh boneka ini, aku tidak membutuhkannya lagi!! Aku tidak mau lagi melihat orang seperti dirimu!"
Aku mengatakan semuanya. Semua hal yang ada dalam pikiranku saat itu. Tapi tidak seperti biasanya, ia terlihat sangat terkejut. Matanya bergemetar.
"Maafkan aku.." Dia meminta maaf dalam suara yang kecil.
Kemudian ia berjalan untuk mengambil boneka yang aku lempar itu di jalanan.
Aku: "Bodoh kamu. Mengapa kamu mengambilnya? Buang saja boneka itu!"
Tapi ia tidak mendengarkan kata-kataku. Ia menghiraukanku dan tetap berjalan mengambil boneka itu.

TIN!!..TIN!!..TIN!!~
Dengan suara klakson yang kencang, sebuah truk melaju kencang kearahnya.

"Ken! Awas!! Pergi dari situ!!" Teriakku.. Tapi ia tidak mendengarkanku dan membungkuk untuk mengambil bonekanya.
"Ken!! Minggirlah!!"
TIIIINNN!!!!..
"Braakkk!!!"
Itulah bagaimana dia pergi dariku. Pergi tanpa membuka kedua matanya untuk mengucapkan kata-kata terakhirnya kepadaku.

Setelah hari itu, aku harus melewati hari-hariku dengan perasaan bersalah dan kesedihan akan kehilangan dirinya. Dan setelah melewati dua bulan seperti orang gila, aku mengambil boneka-bonekanya.
Boneka-boneka itu adalah satu-satunya peninggalan darinya untukku semenjak hari pertama kita berpacaran.
Lalu aku teringat hari-hari yang telah kuhabiskan dengannya dan mulai menghitung hari-hari dimana kita masih bersama-sama...
"Satu ... dua ... tiga ..." Itulah bagaimana aku mencoba menghitung semua boneka itu.
"Empat ratus delapan puluh empat ... empat ratus delapan puluh lima ..." Itu semua berakhir dengan 485 boneka.
Aku kemudian mulai menangis lagi, dengan boneka di tanganku. Aku memeluk erat-erat boneka itu, dan tiba-tiba...

"I love you ~, I love you ~" Aku terkejut dan menjatuhkan boneka itu.
"I...lo..ve..you?" Aku lalu mengambil boneka itu dan mencoba menekan perut boneka itu.
"I love you ~ I love you ~" Mustahil! Kemudian aku menekan semua perut boneka-boneka itu..
"I love you ~"
"I love you ~"
"I love you ~"
Kata-kata tersebut datang tanpa henti. I..love..you ...
Mengapa aku tidak menyadarinya. Di dalam hatinya selalu ada aku. Dia selalu berusaha melindungiku. Mengapa aku tidak menyadari bahwa dia mencintaiku seperti ini...
Aku mengambil boneka di bawah tempat tidurku dan menekan perutnya. Ini adalah boneka yang terakhir, boneka yang aku lempar di jalanan itu. Masih ada bercak darahnya di boneka itu.
Suara itu kemudian keluar dari boneka itu. Suara yang tidak pernah aku lupakan..

"... Kamu tau hari ini hari apa? Kita telah saling jatuh cinta selama 486 hari. Kamu tahu, aku tidak bisa mengatakan aku mencintaimu....umm...itu semua karena aku malu untuk mengatakannya.
Kalau kamu mau memaafkanku dan mengambil boneka ini, aku berjanji akan mengatakan 'Aku mencintaimu' setiap hari.. setiap hari sampai aku mati .. Aku mencintaimu..."

Air mata mengalir deras di wajahku.
Mengapa? Mengapa? Aku bertanya Tuhan.. Mengapa aku baru mengetahui ini semua sekarang?

Dia tidak berada di sisiku lagi.
Tetapi aku tahu kalau dia mencintaiku sampai detik terakhirnya..
Untuk itu... dan untuk alasan itu... ... ...menjadi pacuan semangat dalam hidupku..untuk terus berusaha dalam kehidupan yang indah ini..

Repost from : kaskus.us

Sabtu, 02 Juli 2011

Besties to The End

Aku merupakan anak pertama dari 3 bersaudara di keluargaku.. Aku juga merupakan anak perempuan satu2nya,Terkadang aku ingin memiliki saudara perempuan, namun dengan usiaku saat ini tidak mungkin lagi memiliki seorang adik perempuan..
Walau demikian,Aku sangat bersyukur karena aku memiliki 3 sahabat perempuan yang sudah ku anggap seperti saudaraku sendiri. Kami saling mengenal 1 sama lain sejak kami duduk di TK ( Sekarang disebut kelas Playgroup ) dan sampai sekarang hubungan kami semua masih baik-baik saja.

Ini dia foto2 my besties ^^
Sanny Jingga - paling chubie dan paling lucu :)

Revina - paling cerewet dan super heboh :D

Juliana - paling tinggi dan master of love :P

And It's me ^^

Foto ini kami ambil pas Natal tahun 2010
Kami kumpul dan saling tukar kado...
So Fun...
Besties to the End~~~

Miss U ALL
(づ>_<)づ

Jumat, 01 Juli 2011

Key Success

Apa sih kunci untuk mencapai sukses dan kemajuan dalam karir?

Jawabannya banyak sekali dan cukup beragam. Dan jawaban ini pun sudah seringkali di bahas dalam buku-buku dan forum disksusi tentang karir. Mungkin anda sendiri sampai bingung untuk mempraktekkannya. Tapi sekarang nggak perlu bingung, karena ada satu kata kunci untuk sukses, yaitu 'berani'. Dengan sejumlah keberanian, karir anda dapat melesat. Tapi, keberanian ini tentu saja bukan asal berani. Yang jelas, untuk maju anda perlu memiliki keberanian yang positif. Lalu keberanian macam apa yang harus dimiliki untuk sukses dalam karir? Jawabannya ada di bawah ini:

* Berani menanggung risiko

Semua pekerjaan mengandung resiko, apapun jenis pekerjaan anda. Lelah dan kekurangan waktu bersama keluarga merupakan resiko klasik yang kerap terdengar. Selebihnya masih banyak resiko yang akan anda tanggung sehubungan dengan pekerjaan anda, tergantung ringan atau beratnya pekerjaan anda. Tentu saja, sejak awal anda harus menyadari resiko yang akan anda hadapi sebagai konsekuensi pekerjaan. Dan jika ingin maju, jangan menghindari resiko. Misalnya jika anda gagal memenuhi target tahun ini, jangan frustasi. Pikirkan cara terbaik untuk mengatasi kegagalan itu.

* Berani bertanggung jawab

Anda mutlak memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaan. Jika anda melakukan kesalahan, beranilah bertanggung jawab untuk membenahinya. Dan, jika memang anda salah, jangan mengambinghitamkan orang lain atau rekan kerja anda. Selain terkesan pengecut, juga menunjukkan bahwa anda tidak profesional dalam bekerja.

* Berani mengungkapkan ide

Jika tidak berani mengemukakan ide dan gagasan, bisa-bisa karier anda mandek. Atasan membutuhkan ide dan gagasan cerdas. Maka, tuangkanlah ide itu dalam pekerjaan anda. Kemudian jangan ragu ungkapkan ide-ide anda baik di dalam rapat maupun langsung pada bos. Kalau anda selalu ragu dan takut, ide anda bisa disabotase orang loh.

* Berani bersikap profesional

Sikap profesional harus anda tumbuhkan mulai dari hal-hal yang kecil. Misalnya datang ke kantor tepat waktu, menyelesaikan tugas dengan cekatan, atau tidak menunda-nunda pekerjaan yang diberikan atasan serta memenuhi deadline. Setelah itu, kedepankan inovasi anda. Beranilah melakukan pembenahan dan pembaruan terhadap pekerjaan anda. Sehingga anda mampu menjadi seorang profesional.

* Berani bersikap obyektif

Obyektivitas akan membuat anda lebih jernih dalam menilai sesuatu. Misalnya, bila ada percekcokan dengan rekan kerja, kita perlu melihat secara obyektif penyebab percekcokan. Apakah karena salah paham biasa atau karena beda pendapat mengenai suatu ide atau gagasan. Yang penting, jangan bawa-bawa masalah pribadi di tempat kerja. Sebab, perusahaan anda tentu mengutamakan profesionalisme.

Dengan demikian, anda dituntut untuk berani memilah-milah mana masalah pribadi dan mana yang urusan pekerjaan.

* Berani bersikap tegas

Jangan takut untuk bersikap tegas, termasuk di kantor. Jika anda berbeda pendapat dengan rekan kerja, kemukakan perbedaan itu dengan dilandasi argumen yang kuat. Jika anda diberi tugas oleh koordinator atau supervisor tapi tidak sesuai dengan aturan main yang sudah disepakati bersama melalui suatu rapat, jangan ragu-ragu untuk menolaknya. Asal tidak keluar dari jalur yang ditetapkan bersama, anda tidak perlu takut bersikap tegas. Tanpa memiliki ketegasan, anda hanya akan dimanfaatkan oleh orang lain, termasuk atasan Anda. Jadi, jangan ragu-ragu bersikap tegas.

* Berani menerima kritik

Jika tidak memiliki jiwa besar menerima kekurangan, anda akan alergi terhadap kritik. Untuk itu, berlatihlah menerima kekurangan yang ada, meski itu pahit. Dan di tempat kerja, kekurangan kita mengerjakan suatu tugas biasanya diperbaiki dengan mekanisme pemberian kritik. Anda harus berani menerima kritik. Karena lewat kritik anda dapat memperbaiki diri. Anggaplah kritik sebagai cambuk bagi anda. Rasanya mungkin sakit, tapi dampaknya bisa memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri anda.
Nah apakah anda sudah memiliki keberanian tersebut? Kalau belum, segera tumbuhkan keberanian anda dari sekarang. Dan jika anda mempraktekkan keberanian itu, jalan anda menuju sukses pun semakin mudah. So, berani pangkal sukses lah ya..!
Have a positive day!